Senin, 19 Juni 2017

Fayakhun Andriadi: Karakter Dasar Internet (bagian 7)



Fayakhun Andriadi adalah salah satu politisi muda Partai Golkar yang memiliki kompetensi spesifik di bidang teknologi infromasi. Saat ini, Fayakhun dipercaya menjadi ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta. Selain itu, ia juga dipercaya menjadi wakil rakyat dua periode berturut-turut sejak tahun 2009 sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar dari dapil 2 yang dikenal sebagai dapil neraka bagi Partai Golkar. Tidak hanya pernah berkuliah di jurusan komputer, ia juga tercatat juga pernah menjadi dosen di jurusan elektro fakultas teknik Universitas Negeri Semarang. Sampai saat ini, di sela-sela kesibukannya sebagai anggota dewan, masih menyempatkan diri untuk berbagi pengetahuan dengan masyarakat. Tentu saja dalam konteks membangun kesadaran masyarakat berdasarkan bidang yang digelutinya.
Dalam salah satu bukunya yang berjudul “Demokrasi di Tangan Netizen”, Fayakhun Andriadi pernah mengungkapkan mengenai sifat bawaan internet. Dalam pandangannya, internet berpotensi untuk menjadi alat yang efektif untuk menjadi alat penguat demokrasi. Internet diyakini memiliki sifat bawaan yang membuatnya mudah untuk bisa menjadi kolaborator bagi terciptanya iklim pemerintahan masyarakat yang demokratis.
Lebih lanjut, Fayakhun menilai bahwa terdapat 9 (sembilan) karakter dasar internet yang cocok dengan prinsip dengan prinsip demokrasi. Dalam tulisan kali ini akan dibahas karakter berikutnya dari 7 (tujuh) karakter yang sudah dibahas pada 6 (enam) artikel sebelumnya. Mengutip dari Leslie David Simon (2003), karakter dari internet yang dimaksud tersebut adalah sebagai berikut:
Karakter kedelapan, internet memberdayakan individu-individu dan institusi-institusi kecil melalui berbagai cara. Internet memberdayakan warga negara di hadapan pemerintahannya, memberdayakan karyawan di hadapan majikannya, dan memberdayakan konsumen terhadap harga, informasi, dan kualitas produk melalui akses online. Hubungan dengan kalangan profesional, misalnya dokter, juga akan berubah, karena pasien memiliki akses informasi yang luas untuk menyeleksi dan memilih. Jadi, internet akan menggerogoti otoritas secara umum.
Menurut Robert Keohane dan Joseph Nye dalam Power and Independence in The Information Age (1998), internet memiliki dampak mengubah sifat kekuatan dalam hubungan internasional dan cenderung memberdayakan negara kecil. Banyak negara kini menggunakan “kekuatan lunak” dari informasi secara lebih efektif untuk memengaruhi dan mengubah negara lain. Propaganda dan pandangan kultural dapat dipengaruhi di internet bahkan oleh negara paling kecil sekalipun. Hal ini salah satunya karena daya jangkau internet yang global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar